Rabu, 16 September 2020

Tradisi Memelihara Perkutut : Antara Keberuntungan dan Kesialan

Tradisi Memelihara Perkutut : Antara Keberuntungan dan Kesialan - Sudah bukan rahasia lagi, burung perkutut dianggap hewan peliharaan yang suara anggungannya  menentramkan hati. Suara anggungannya memberikan suasana tenang, santai, dan teduh di hati pemiliknya. Hal ini sudah dipercaya sejak zaman dahulu dimana perkutut dianggap penghubung antara manusia dan alam semesta. 

perkututpedia.com
Perkututpedia.com

Tidak hanya itu, masyarakat Jawa telah mempercayai bahwa burung ini memiliki kekuatan gaib yang luar biasa. Bahkan bisa mempengaruhi karakteristik dan keadaan pemiliknya.  Hal ini bisa dilihat berdasarkan ciri mathi atau katuranggan perkutut yang dimiliki. Mitos perkutut yang beredar di masyarakat adalah perkutut bisa membawa keberuntungan atau pun kesialan bagi yang memeliharanya. 

Legenda Perkutut sebagai Hewan Peliharaan Mistis

Sejarah perkutut sebagai peliharaan yang kental dengan hal mistis diawali pada masa kejayaan kerajaan Padjajaran. Saat itu, raja yang memerintah adalah Prabu Siliwangi, ia memiliki putra bernama Mortaeng Sari. Saat hendak melakukan perjalanan ke kerajaan Majapahit di wilayah timur, ia menyamar menjadi seekor burung perkutut.

Hal ini dilakukan untuk menyusup ke Majapahit. Legenda menyebutkan bahwa yang mengetahui penyamaran pangeran saat itu hanyalah raja Majapahit, yaitu Prabu Brawijaya. Singkat cerita, Sang Pangeran menjadi perkutut dari pagi hingg sore, sedangkan di malam hari Ia kembali ke wujud aslinya. Kemudian pangeran Padjajaran tersebut terbang jauh dan tidak kembali lagi.

Sang Putri pun merasa gelisah akan sosok perkutut yang telah diberi nama Joko Mangu tersebut. Setelah itu, Ia memohon kepada ayahnya, Prabu Brawijaya untuk segera mengerahkan pasukan untuk mencari dan menangkap Joko Mangu. 

Prabu Brawijaya memenuhi permintaan Sang Putri lalu menyamar sebagai rakyat biasa untuk mencari Joko Mangu sampai ketemu. Sang prabu dalam pengembaraannya tiba-tiba mendengar suara anggungan khas Joko Mangu. Seorang yang menangkapnya adalah Ki Ageng Paker. Hal inilah yang membuat daerah tersebut dinamai Desa Paker sampai saat ini. 

Pendek cerita, perkutut tersebut kemudian diserahkan kepada Prabu Brawijaya. Sebagai gantinya, Sang Prabu memberikan Ki Ageng Paker waluh untuk dikupas dan disayur oleh kakak perempuannya.

Ketika waluh tersebut hendak diolah, terjadi hal di luar dugaan. Waluh tersebut berisi emas berlian yang berharga. Tempat kakak perempuan Ki Ageng Paket hingga kini dikenal sebagai Kotagede. Daerah ini dikenal banyak ditemukan pengrajin emas, perak, dan berlian. Di kota ini pula, banyak ditemui penggemar perkutut dan jenis burung anggungan lainnya. 

Waluh berisi berlian tersebut mengartikan bahwa perkutut unggul berkualitas bagus bisa dihargai mahal. Bahkan bisa dibarter dengan emas, perak, hingga berlian. 

Memelihara Perkutut : Antara Keberuntungan dan Kesialan

Panjangnya sejarah perkutut sebagai hewan peliharaan dibarengi dengan hal gaib yang menyertainya. Berikut beberapa jenis ciri mathi perkutut yang dipercaya mendatangkan rezeki dan menaikkan pangkat :

Perkutut yang manggung menyongsong terbitnya matahari (gedong mango).

Perkutut yang menggung menyertai terbenamnya matahari (gedong minep)

Perkutut yang dilihat dari susunan bunyinya (widana sreku atau widah sana gasta gasti).

Perkutut yang berbulu putih di tengah kepala (satria kinayungan).

Perkutut dengan jambul di kepala (songgo ratu).

Perkutut dengan ekor 15 lembar (pandawa mijil).

Perkutut yang amtanya bersinar kuning (mercu jiwo).

Perkutut dengan bulu putih di sekujur tubuhnya dianggap sebagai rajanya perkutut.


Sedangkan perkutut yang dianggap tidak baik dipelihara karena memberikan pengaruh buruk pada pemiliknya antara lain :


Perkutut yang ekornya terdapat satu bulu putih (buntel mayit).

Perkutut berbulu semu merah (brahma susur).

Perkutut kuning kemerahan (brahma labuh geni).

Perkutut semu hitam (wisnu kucem).

Perkutut dengan bulu pundak putih (candala sabda).

Perkutut yang manggungnya di tengah malam (durga duwuh).

Perkutut yang manggung di siang dan malam (durga ngerik).

Itulah teman-teman semua sedikit ulasan mengenai memlihara perkutut yang memang sudah tradisi dari nenek moyang kita. Terutama di tanah Jawa, tradisi memelihara perkutut memang sangat kental sekali. Sehingga sangat banyak dan umum sekali di kalangan masyarakat begitu memahami bagimana cara merawat perkutut yang baik dan benar.

Jenis Katuranggan Perkutut Hitam dan Mitos nya

Jenis Katuranggan Perkutut Hitam dan Mitos nya - Perkutut hitam menjadi salah satu jenis perkutut yang banyak diincar pecinta burung anggungan. Keunikannya tentu saja terletak pada warna bulunya yang hitam pekat dan begitu menarik. Hal ini menjadi istimewa mengingat perbedaannya dengan warna normal burung perkutut tidak seperti itu. Selain itu, perkutut jenis ini juga sarat akan aura mistis, bahkan seringkali disebut sebagai penolak bala.

Katuranggan Perkutut Hitam
Katuranggan Perkutut Hitam

Perkutut jenis hitam ini dianggap bisa menolak ilmu hitam jahat, santet, pelet, guna-guna, dan lain-lain. Kebenarannya tentu saja tidak bisa dijadikan patokan. Namun hal ini berlaku bagi yang mempercayai saja, bagi yang hanya menyukai anggungannya saja jarang memperhatikan hal seperti ini. Nah, ternyata jenis katuranggan perkutut hitam ini ada banyak, ada beberapa jenis dan sebutan dengan ciri-ciri yang berbeda tentunya.

Jenis katuranggan perkutut hitam ini biasanya diawali dengan nama “Kresna” atau “Wisnu”. Sebutan tersebut memang erat kaitannya dengan kerajaan Majapahit. Seperti yang telah diketahui, kepercayaan perkutut bisa mempengaruhi pemiliknya sudah ada sejak masa kerajaan tersebut. Apa saja keistimewaan dan misteri perkutut hitam ini? Anda bisa mengetahuinya melalui katuranggan perkutut hitam berikut ini.

1. Perkutut Wisnu Murti

Perkutut ini memiliki warna hitam pada bagian kaki, mata,dan paruhnya. Nama ini diambil dari kata “murti” yang berarti manunggal atau menyatu. Sedangkan katuranggan wisnu murti kemungkinan diambil dari kata “tri murti”. Mitos perkutut yang beredar di masyarakat adalah perkutut ini sangat bagus dipelihara karena mendatangakan berbagai kebaikan.

2. Perkutut Wisnu Mangenu

Wisnu mangenu menjadi salah satu perkutut hitam yang memiliki daya tarik. Perkutut ini terbilang unik karena terdapat warna hitam di sekujur tubuhnya. Nama katuranggan ini bisa jadi diambil dari makna wisnu mengejawantah yang artinya menampakkan kehitaman.

Seiring berkembangnya zaman, perkutut wisnu mangenu memiliki banyak sebutan. Diantaranya adalah perkutut cemani (cemani yang berati hitam), perkutut kul buntet (kul yang berarti siput, buntet berarti tertututp). Kul buntet pada dasarnya merupakan salah satu jenis hewan laut yang memiliki alur melingkar-lingkar di bawahnya. Baca selengkapnya di Ciri Ciri Perkutut Katuranggan Cemani Kul Buntet.

Kemungkinan perkutut wisnu mangenu memiliki sebutan lain kul buntet karena memiliki lurik leher yang melingkar-lingkar dan menyambung. Hal ini yang membuatnya mirip kul buntet atau siput laut. Perkutut ini dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan perkembangannya, yaitu sebagai berikut :

• Lokal : disebut perkutut lokal apabila warna hitam di tubuhnya merata.

• Majapahit : biasanya ditandai dengan warna putih biasa di bagian perut atas dubur. Dahulu, ciri seperti ini disebut sebagai perkutut hitam bangkok.

• Blambangan : cirinya adalah warna bulu tubuh hitam kecoklatan.

Istilah tersebut pada dasarnya merupakan sebutan yang muncul berdasarkan tren. Pada dasarnya perkutut ini memiliki sebutan asli wisnu mangenu yang banyak dipercaya bagus untuk dipelihara.

3. Wisnu Wicitra

Wisnu wicitra memiliki ciri mathi yang terkenal, yaitu warna hitam pada dua bagian tubuhnya. Warna hitam ini terletak pada bagian paruh dan kakinya. Nama perkutut ini diambil dari istilah wicitra yang berarti “wi” = luwih (berlebih) dan “citra” = citra (pesona). Perkutut ini dipercaya memiliki ciri yang bagus untuk dipelihara.

4. Wisnu Tinundhung

Perkutut ini memiliki ciri mati yang khas, yaitu warna bulu hitam yang tidak merata, terkesan kotor, dan menampakkan bercak-bercak hitam. Nama perkutut ini sendiri diambil dari bahasa Jawa “tundhung”. Burung perkutut ini dianggap tidak baik dipelihara karena mitos yang beredar bisa membawa keburukan bagi pemiliknya.

5. Kresna Genthaning

Sesuai dengan namanya, perkutut ini memiliki ciri mathi warna hitam pada bagian genta, yaitu pangkal leher sekitar dada. Mitos yang beredar di masyarakat adalah perkutut ini tidak baik dipelihara.

Berbagai katuranggan perkutut hitam di atas bisa menjadi informasi yang bermanfaat bagi pecinta burung anggungan ini. Mengenai kebenarannya, hal ini kembali kepada kepercayaan pemiliknya masing-masing. 

Selasa, 15 September 2020

Katuranggan Perkutut Pembawa Keberuntungan Bagi Pemiliknya

Katuranggan Perkutut Pembawa Keberuntungan Bagi Pemiliknya - Bagi pemula yang menyenangi perkutut, mungkin belum begitu paham mengenai jenis katuranggan. Katuranggan atau disebut pula ciri mathi ini sudah dikenal sejak era Majapahit. Salah satu yang masih banyak menyimpan misteri dan cerita mistis adalah perkutut lokal alam. Masyarakat Jawa mempercayai bahwa perkutut memang sarat dengan hal-hal gaib. Hal ini merupakan warisan leluhur yang diturunkan secara turun-temurun.

Perkutut Pembawa Keberuntungan
Perkutut Pembawa Keberuntungan


Dipercaya bahwa burung perkutut jenis katuranggan tertentu bisa memberikan ketentraman, mendatangkan rezeki, dan menambah wibawa pemiliknya. Pada dasarnya, kebenaran mitos perkutut ini kembali kepada individu masing-masing. Kepercayaan Jawa kuno mengatakan katuranggan perkutut dibagi menjadi dua, yaitu pembawa kesialan dan keberuntungan bagi pemiliknya. Apakah Anda sudah tahu ciri mathi perkutut pembawa kebaikan dan keberuntungan? Berikut ulasan lengkapnya.

Katuranggan Perkutut Mistis Pembawa Kebaikan dan Keberuntungan

1. Perkutut Widaksana Gasti

Perkutut widaksana gasti memiliki kebiasaan manggung dalam waktu lama, suara halus, dan merdu. Mitos perkutut yang di kalangan masyarakat mengatakan bahwa perkutut ini bisa membantu pemiliknya menggapai cita-cita. Selain itu, rezeki yang menghampiri pun berlimpah ruah.

2. Perkutut Sri Mangupel

Perkutut ini memiliki karakteristik khusus pada bagian jarinya. Ibu jari atau dua kuku jari perkutut ini berwarna putih yang unik. Mitos yang beredar adalah perkutut ini sangat cocok dipelihara oleh petani. Mengingat katuranggannya yang dipercaya bisa mendatangkan rezeki berlimpah, cita-cita yang terlaksana dengan cepat, dan keluarga yang selalu sehat.

3. Perkutut Wisnu Murti

Perkutut ini memiliki karakteristik yang lumayan menonjol pada bagian mata, paruh, dan kakinya yang berwarna hitam. Masyarakat banyak yang mempercayai bahwa perkutut ini bagus untuk menambah kharisma dan kewibawaan. Dikatakan bahwa perkutut ini banyak dipelihara kalangan pengusaha, pemimpin, dan raja. 

4. Perkutut Wisnu Wicitra

Ciri yang paling khas dari perkutut wisnu wicitra adalah bulunya yang berwarna hitam pekat. Mitosnya, perkutut ini dapat menjaga pemiliknya dari kiriman santet orang lain. Selain itu, burung ini dianggap bisa menjadi perisai dan mendatangkan banyak rezeki.

5. Perkutut Purnomo Sindhi

Ciri perkutut purnomo sindhi adalah bulu tubuhnya yang agak kemerahan seperti batu permata. Konon, masyarakat mempercayai perkutut ini bagus untuk memberikan kewibawaan bagi pemiliknya layaknya pemimpin.

6. Perkutut Gendawa Sabda

Perkutut ini dikenal memiliki kicauan yang merdu, keras, dan mampu memikat perkutut lainnya. Masyarakat banyak yang meyakini bahwa perkutut ini membawa banyak rezeki bagi pemiliknya. Selain itu, membuat perasaan lebih tenteram dan hubungan keluarga yang tenang. Baca ulasan lengkap Perkutut Gendewo Sabda pada Ciri - Ciri Perkutut Katuranggan Gendewo Sabdo dan Pamornya.

7. Perkutut Gedong Mengo

Perkutut gedong mengo bisa dilihat dari karakteristik suaranya. Burung ini memiliki kebiasaan manggung yang unik, ia hanya berbunyi saat matahari terbit. Mitosnya, perkutut ini mampu memberikan keselamatan lahir batin serta mendatangkan rezeki yang banyak. Baca ulasan lengkap Perkutut Gedong Mengo pada Ciri - Ciri Perkutut Katuranggan Gedong Mengo dan Pamornya.

8. Perkutut Gedong Mineb 

Perkutut mineb gedong pada dasarnya juga bisa dibedakan berdasarkan suaranya. Namun, ia memilih waktu manggung yang berkebalikan dengan perkutut gedong mengo. Perkutut ini terbiasa manggung saat matahari terbenam. Banyak orang yang percaya bahwa burung ini bisa dijadikan media pelaris usaha dan dagangan. Selain itu, kehidupan pemilik dikatakan akan selalu berkecukupan.

9. Perkutut Candra Sabda

Perkutut ini memiliki bulu pundak berwarna putih. Masyarakat percaya bahwa perkutut candra sabda bisa dijadikan pemikat dan menentramkan hati pemiliknya agar selalu bahagia.

Katuranggan perkutut pembawa keberuntungan di atas kerap kali menjadi patokan seseorang ketika hendak memelihara perkutut. Ciri mathi ini telah beredar di kalangan masyarakat luas sejak zaman dahulu, terutama di daerah Jawa.

Minggu, 13 September 2020

Mitos Perkutut Pembawa Sial yang Dipercaya Masyarakat

Mitos Perkutut Pembawa Sial yang Dipercaya Masyarakat - Katuranggan merupakan ciri khusus yang dimiliki perkutut yang konon dapat mempengaruhi pemiliknya. Katuranggan yang dikenal pula dengan ciri mathi ini ada yang bagus dipelihara dan ada juga yang tidak bagus dipelihara. Masyarakat memang masih banyak yang mempercayai burung ini bisa membawa efek sial bagi pemiliknya. 

Mitos Perkutut Pembawa Sial
 Mitos Perkutut Pembawa Sial

Mitos perkutut ini sudah dikenal luas, khususnya bagi masyarakat Jawa. Kepercayaan Jawa kuno mempercayai bahwa burung perkutut diyakini sebagai burung yang bisa memberikan kesehatan, wibawa, rezeki, pangkat, dan lain-lain. Hal ini dikenal sebagai katuranggan yang bagus. Lalu, bagaimana dengan katuranggan perkutut yang membawa sial? Berikut ulasannya untuk Anda. 

Katuranggan Perkutut Pembawa Sial dan Keburukan Bagi Pemiliknya

Mitos ini merupakan peninggalan dari leluhur zaman dahulu. Pamor perkutut sebagai peliharaan memang sudah ada sejak masa kerajaan Majapahit. Pada umumnya, terdapat katuranggan perkutut pembawa keberuntungan dan kesialan. Mengenai kebenaran mitos ini, kembali pada pribadi masing-masing. Berikut beberapa jenis katuranggan perkutut pembawa sial dan keburukan bagi pemiliknya.

• Perkutut Brahma Kukup

Bulu perkutut ini berwarna putih dari kepala hingga ekornya. Masyarakat banyak yang mempercayai bahwa perkutut ini sering membawa kesialan dan keburukan bagi yang memeliharanya.

• Perkutut Brahma Labuh Geni

Perkutut ini memiliki ciri khusus pada bulunya yang kemerahan dan tidak merata. Dikatakan bahwa perkutut ini berpotensi mendatangkan banyak halangan bagi pemiliknya. Selain itu, rezeki pemilik akan terus merasa kekurangan.

• Perkutut Buntel Mayit

Perkutut buntel mayit banyak dianggap membawa malapetaka. Burung ini memiliki bulu warna putih di setiap bagian sayapnya. Mitos yang beredar adalah perkutut ini selalu membawa kesialan, bahkan tak jarang sampai menyebabkan pemiliknya meninggal dunia.

• Perkutut Lembu Rawan

Perkutut ini tidak memiliki bulu yang tumbuh dengan baik. Masyarakat percaya bahwa burung pengicau ini seringkali mendatangkan penyakit, kesulitan, hingga kekurangan rezeki.

• Perkutut Kelabang Kepipit

Karakteristik perkutut kelabang kepipit adalah sayapnya terdapat warna putih ketika direntangkan. Mitos yang beredar adalah perkutut ini bisa menyebabkan sengketa dan keributan dalam rumah tangga, pertengkaran hebat, dan ketidakharmonisan. 

• Perkutut Durgo Nguwuh

Ciri khas perkutut durgo nguwuh terletak pada suara anggungannya. Uniknya, burung ini hanya berbunyi pada tengah malam. Kepercayaan Jawa kuno mengatakan bahwa perkutut ini banyak memberikan berbagai hambatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah kondisi rumah tangga berantakan, ditimpa kesakitan, dan sering hidup serba kekurangan.

• Perkutut Durgo Ngerik

Perkutut ini juga memiliki ciri khas pada anggungannya Perkutut durgo ngerik akan terus mengeluarkan bunyi tanpa mengenal waktu, baik pada siang maupun malam hari. Orang-orang masih banyak yang mempercayai bahwa perkutut ini sering membuat pemiliknya jauh dari rezeki. Selain itu, keluarga yang merawat burung perkutut ini kerap kali bertengkar hebat.

• Perkutut Wisnu Tinundang

Perkutut wisnu tinundang memiliki karakteristik khusus pada bulunya, yaitu berwarna hitam. Namun, warna bulu tersebut tidak merata. Dipercaya bahwa perkutut ini bisa menyebabkan cita-cita pemilik sering tidak terwujud karena banyaknya hambatan yang ditimbulkan.

• Perkutut Brahma Suku

Perkutut ini memiliki warna bulu kemerahan yang khas. Mitos perkutut yang beredar di kalangan masyarakat adalah perkutut ini sering membuat pemiliknya terserang penyakit parah.

Katuranggan perkutut pembawa sial pada dasarnya telah muncul sejak zaman dahulu. Banyak pecinta perkutut yang menjauhi burung dengan katuranggan seperti yang disebutkan di atas. Namun, pada dasarnya karakteristik perkutut juga pemilih. Ia seringkali memilih siapa pemiliknya yang cocok sehingga kesialan pun tidak menimpa.

Sabtu, 12 September 2020

Perkutut Majapahit : Aura Positif dan Kebaikan Bagi Pemiliknya

Perkutut Majapahit : Aura Positif dan Kebaikan Bagi Pemiliknya - Salah satu jenis perkutut keramat yang memberikan energi positif bagi pemiliknya adalah perkutut majapahit. Kepercayaan Jawa kuno menyebutkan bahwa perkutut ini memberikan kelebihan bagi pemiliknya. Bahkan dikatakan bahwa kemampuannya bisa menambah wibawa dan pamor bagi yang merawatnya. 

Perkutut Majapahit

Mengenai kebenaran mitos perkutut tersebut, pada dasarnya memang tidak bisa dijadikan patokan. Hal ini bisa Anda jadikan informasi. Terlebih perkutut majapahit memang dikenal elegan dan anggungannya memiliki daya tarik tersendiri untuk dipelihara. 

Sejarah Perkutut Majapahit

Perkutut ini masih satu keluarga dengan perkutut lokal lainnya. Asal muasal perkutut majapahit adalah di daerah Tuban, Jawa Timur. Perkutut ini telah menjadi peliharaan idaman sejak era kerajaan. Hal ini karena suara anggungannya yang merdu, harganya pun relatif lebih tinggi dibanding jenis lainnya. 

Namun, hal ini bergantung pada kualitas fisik dan anggungannya. Jenis ini umumnya cukup mudah ditemui di daerah Jawa Timur, khususnya di Tuban. Bahkan di hutan liar pun seringkali masih ditemukan. 

Cara merawat perkutut majapahit cenderung lebih sulit dibanding jenis lainnya. Meski demikian, perawatan yang intensif dibutuhkan agar suara anggungannya tetap berkualitas. Selain itu, ketahanan tubuh perkutut ini lebih baik jika dibanding perkutut bangkok.

Karakteristik Fisik Perkutut Majapahit

Terdapat garis leher tanpa putut berbentuk cincin melingkar.
Memiliki ciri suara anggungan yang khas dibanding jenis perkutut lain.
Pada kepalanya terdapat jambul, namun ada juga yang tidak memilikinya.
Bulu memiliki lurik yang menyerupai warna ular weling.
Terkadang ditemui pula perkutut majapahit berwarna putih polos.

Burung ini seringkali dijadikan perkutut kalangenan, yaitu perkutut yang khusus dinikmati suara anggungannya. Suaranya cenderung lebih merdu dan enak didengar. Seperti yang telah disebutkan di atas, perkutut majapahit pada dasarnya masih masuk ke dalam perkutut lokal. Oleh karena itu, perkutut ini memiliki ketahanan tubuh dan kondisi fisik yang cukup tangguh. Selain itu, ia memiliki kemampuan beradaptasi yang bagus terhadap lingkungan barunya.

Burung perkutut ini memiliki kelebihan tidak mudah stress dan sakit akibat perubahan cuaca mendadak. Terlebih jika sudah memasuki musim peralihan atau pancaroba. Musim ini memang dikenal musim penyakit, namun perkutut majapahit umumnya memiliki daya tahan tubuh yang kuat.

Suara Anggungan Perkutut Majapahit

Ciri utama perkutut ini adalah suara anggungannya yang sangat merdu. Bahkan ia bisa mangggung dengan nada yang panjang. Tak heran, kelebihan ini yang membuatnya dibanderol dengan harga yang bisa dikatakan cukup tinggi.

Pada dasarnya, tidak mudah untuk membuat perkutut manggung apalagi perkutut lokal. Termasuk perkutut majapahit ini. Diperlukan proses dan kesabaran selama bertahun-tahun agar perkutut ini bisa mengeluarkan anggungan yang merdu. Jika sudah bisa manggung, perkutut ini bisa menjadi jenis unggulan.

Anakan perkutut majapahit umumnya diberi pakan jenis padi kecil berupa gabah sebagai makanan utama. Jika sudah mulai tumbuh membesar dan mengeluarkan bunyi, ia cenderung menyukai jenis pakan jewawut dan beras ketan hitam sebagai pakan utamanya. Agar bisa berkicau dengan baik, pemberian air minum pun harus dilakukan secara teratur. Hal ini karena kebutuhan perkutut majapahit terhadap air minum relatif lebih banyak dibanding makanannya.

Perkutut majapahit memang menjadi primadona bagi pecinta anggungan perkutut. Jenis perkutut lokal ini memang mampu mengeluarkan bunyi khas yang menyenangkan pemiliknya. Selain itu, kelebihan burung ini memang dikenal lebih kuat daya tahan tubuhnya. Meski demikian, perawatan intensif tetap diperlukan perkutut  ini agar suara anggungannya lebih maksimal.