Tampilkan postingan dengan label Perkutut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perkutut. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 Oktober 2021

Ciri Ciri Perkutut Lokal Yang Bagus terlihat dari fisiknya

Ciri ciri Perkutut Bagus, Perkutut jawa (Geopelia striata) adalah spesies burung dalam suku Columbidae, dari genus Geopelia.Perkutut jawa (sering kali di sebut dengan perkutut lokal) memiliki tubuh berukuran kecil (21 cm). Tubuh ramping, ekor panjang. Kepala abu-abu, leher dan bagian sisi bergaris halus, punggung coklat dengan tepi hitam. Bulu sisi terluar ekor kehitaman dengan ujung putih. Iris dan paruh abu-abu biru, kaki merah jambu tua. Hidup berpasangan atau kelompok kecil. Makan di permukaan tanah. Kadang berkumpul untuk minum di sumber air.




Cara Memilih Perkutut Lokal Yang Bagus

Bagi kawan-kawan kicau mania sekalian yang ingin mendapatkan Perkutut Ombyokan Berkualitas tentunya ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, agar nantinya dapat menghasilkan Perkutut Gacor atau berkualitas manggungnya, berikut ini beberapa tips yang dapat anda perhatikan sebagai bahan patokan anda dalam memilih Perkutut Ombyokan:


Perkutut Lokal Jantan

1. Raba bagia supitnya dengan ibu jari atau jari telunjuk (tulang di daerah dubur diantara pangkal paha) Jika jantan maka saat diraba supitnya akan terasa sempit juga keras cara ini hanya bisa digunakan untuk perkutut yang berumur 4 bulan ke atas karena jika umur kurang dari 4 bulan bagi yang masih awan akan kesulitan membedakanya sebab sebelum piyikan jantan sebelum umur 4 bulan supitnya relatif masih renggang. Namun ada kalanya ada supit perkutut jantan yang letaknya tidak sejajar alias panjang sebelah biasanya penggemar perkutut akan menghindarinya karena di anggap cacat meskipun  suara manggungnya bagus.

2. Dilihat dari bentuk kepala pada perkutut jantan bentuknya lebih besar dan agak bulat cenderung lonjong.

3. Sedangkan saat dilihat dari bentuk dan sorot matanya perkutut jantan terlihat lebih menonjol dan sorot matanya tajam dan jarak mata dengan paruh lebih jauh juga posisi mata sejajar dengan garis tengah paruhnya.

4. Dari ukuran tubuh perkutut jantan cenderung lebih besar

5. Selanjutnya di dengar dari suara manggungnya perkutut jantan lebih keras, namun jangan dibandingkan dengan perkutut bangkok.

Ciri-ciri Burung Perkutut Bagus untuk Dipelihara

Burung perkutut yang bagus mempunyai tubuh yang kekar. Ada banyak sekali perkutut yang mempunyai karakteristik berbeda. Di bawah ini adalah beberapa ciri burung perkutut yang bagus untuk Anda pelihara di rumah:

1. Memiliki Ukuran Kepala yang Besar

Pertama-tama, carilah burung yang memiliki kepala besar. Perkutut yang memiliki kepala besar umumnya memiliki otak yang lebih besar dan pintar, serta menjadikannya lebih mudah untuk Anda latih.

2. Tubuh yang Besar dan Kekar

Perkutut yang mempunyai tubuh besar dan kekar adalah salah satu ciri burung yang bagus untuk Anda pelihara. Tubuh perkutut yang besar merupakan salah satu tanda ketahanan tubuhnya kuat dan tidak akan mudah sakit.

3. Paruh Burung yang Panjang

Burung perkutut yang mempunyai paruh panjang umumnya akan mengeluarkan suara lebih merdu. Tidak hanya itu saja, perkutut dengan paruh panjang akan cenderung lebih sering mengeluarkan suara dan tidak diam begitu saja.

4. Leher Warna Abu-Abu

Meskipun setiap perkutut mempunyai corak yang berbeda, burung perkutut yang bagus jenisnya biasanya mempunya bulu di leher yang berwarna abu-abu yang melingkar dan menutupi leher dengan indah.

5. Punggung yang Menonjol

Perkutut yang bagus juga akan mempunyai punggung yang menonjol apabila terlihat dari samping. Punggung tersebut menandakan bahwa tubuhnya mempunyai kekuatan tulang yang bagus.

6. Dada Membusung

Burung perkutut yang sehat juga biasanya mempunyai dada yang membusung. Dada membusung tersebut merupakan tanda bahwa kemampuan bernapasnya yang sangat baik dan tidak akan mudah untuk sakit.

7. Fisik yang Proporsional

Sama seperti makhluk hidup yang lainnya, burung perkutut yang bagus juga memiliki fisik yang proporsional. Tubuh yang proporsional adalah salah satu tanda bahwa perkutut tersebut sehat dan tidak mempunyai gangguan atau masalah pada tubuhnya.


Berikut Sisi Mistis di Balik Perkutut Lokal


Seni memelihara perkutut, sudah dikenal sejak zaman nenek moyang. Setidaknya, ada tiga katagori perkutut lokal, yakni dikembangkan sesuai dengan habitat aslinya di alam, dibudidayakan oleh peternak,, dan perkutut “crossing”, atau persilangan perkutut lokal dan bangkok.

Pemelihara perkutut yang juga Sekjen Paguyuban Pelestari dan Pecinta Perkutut Lokal Seluruh Indonesia (P4LSI) Adi Suyono mengatakan, memelihara perkutut lokal biasanya dikaitkan dengan hal-hal mistis. Karena, memang ada semacam “primbon” atau kitab kuno Jawa yang menjelaskan, misalnya dari katuranggan atau ciri fisik yang dimiliki burung perkutut.

“Ada katuranggan yang dianggap membawa keberuntungan, katuranggan yang membawa rezeki, dan sebagainya. Biasanya, perkutut dengan katuranggan seperti ini banyak dicari untuk dipelihara,” kata Adi yang mengoleksi 60-an perkutut itu.

Perkutut lokal diakuinya, tidak bisa dilepaskan dari mitos-mitos yang berkembang dalam dunia perkututan sejak zaman dahulu, terutama mengenai “cirimathi” atau dilihat ciri fisik tertentu yang dimiliki burung perkutut.

“Misalnya, perkutut dengan cirimathi tertentu bisa menyampaikan doa kepada pemiliknya, seperti rezeki, dan sebagainya. Orang berpatokan pada buku primbon. Ini sebenarnya bentuk kearifan lokal yang harus dilestarikan,” katanya.

Ratusan penggemar burung perkutut lokal dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Semarang menghadiri Musyawarah Nasional Paguyuban Pelestari dan Pecinta Perkutut Lokal Seluruh Indonesia (P4LSI).

Munas I P4LSI yang berlangsung di Padepokan Dzikir Al-Hikmah Akbar, Dukuh Mundingan, Gunungpati, Semarang, Minggu, mengagendakan pemilihan pengurus pusat P4LSI, penyusunan AD/ART, dan pengurus koordinator daerah dan daerah.

 “Awalnya, paguyuban ini (P4LSI, red.) berawal dari komunitas yang terbentuk di jejaring Facebook dengan nama Misteri Perkutut Lokal. Awalnya, hanya 100-200 anggota, namun setelah lima tahun berjalan sudah ada 40 ribu anggota aktif,” katanya.

sumber: https://jatengpos.co.id/berikut-sisi-mistis-di-balik-perkutut-lokal/rita/

Selasa, 28 September 2021

Perkutut jawa/Perkutut Lokal

Perkutut jawa (Geopelia striata) adalah spesies burung dalam suku Columbidae, dari genus Geopelia. Burung ini merupakan jenis burung pemakan biji-bijian saja, akan tetapi tidak tertutup kemungkinan jika burung ini juga memakan serangga di habitat aslinya.

Ciri-ciri

Perkutut jawa (sering kali disebut dengan perkutut lokal) memiliki tubuh berukuran kecil (21 cm). Burung ini bertubuh ramping dan berekor panjang. Kepalanya berwarna abu-abu, dengan leher dan bagian sisi bergaris halus, dan punggung coklat dengan tepi hitam. Bulu sisi terluar ekor berwarna kehitaman dengan ujung putih. Iris dan paruh abu-abu biru, kaki merah jambu tua. Hidup berpasangan atau kelompok kecil. Perkutut jawa makan di permukaan tanah. Kadang mereka berkumpul untuk minum di sumber air. Sarangnya berbentuk datar tipis dan terbuat dari ranting-ranting. Telur berwarna putih, jumlah 2 butir. Perkutut jawa berbiak pada bulan Januari-September.

Suara perkutut Jawa relatif kecil dan tipis jika dibandingkan dengan jenis perkutut Thailand atau yang acap kali disebut dengan perkutut Bangkok.


Pemeliharaan

Pada umumnya burung perkutut yang dipelihara sebagai klangengan (peliharaan) oleh kebanyakan penghobi biasanya diberi makan hanya berupa biji-bijian saja seperti milet putih, milet merah, jewawut, gabah berukuran kecil dan sedikit ketan hitam. Terkadang ada juga penghobi yang memberi pakan tambahan berupa canary seed, biji godem dan biji sawi serta pakan ekstra untuk kebutuhan mineral berupa tulang sotong.

Untuk menjaga stamina dan mengkondisikan burung perkutut saat lomba, para penghobi biasanya memberikan jamu-jamuan atau vitamin untuk merangsang bunyi. Pemberian jamu umumnya diberikan tiga hari sebelum lomba setelah sebelumnya dimandikan terlebih dahulu dan diberi lolohan kacang hijau yang direndam dengan air panas setidaknya selama dua jam.

Untuk mandi rutin, para penghobi biasanya memandikan burung perkutut kesayangannya seminggu sekali. Terkadang untuk burung perkutut yang memiliki karakter liar, intensitas mandi bisa ditingkatkan hingga dua atau tiga kali dalam seminggu. Jika karakter liarnya sudah mereda atau hilang maka intensitas mandi ini bisa dikurangi.

Selain pemberian pakan seperti yang disebutkan di atas, burung perkutut yang dipelihara di sangkar juga memerlukan penjemuran di bawah sinar matahari langsung untuk menjaga kesehatannya. Para penghobi biasanya menjemur perkutut kesayangannya di tiang kerekan dengan ketinggian sekitar 7 meter.