Rabu, 18 November 2020

Ciri, Mitos dan Pamor Perkutut Katuranggan Brahma Labuh Geni

Ciri, Mitos dan Pamor Perkutut Katuranggan Brahma Labuh Geni – Dalam memelihara burung perkutut, ada beberapa keyakinan bahwa ada jenis katurangan perkutut yang baik dipelihara dan ada jenis katuranggan perkutut yang tidak baik dipelihara. Keyakinan ini turn temurun sampai saat ini, meskipun ada banyak juga yang sudah mulai meninggalkan tradisi keyakinan yang cukup unik ini.

Perkutut Katuranggan Brahma Labuh Geni

Untuk beberapa jenis perkutut yang tidak baik dipelihara, bisa Anda baca pada Jenis Perkutut yang Tidak Baik Dipelihara. Ada cukup banyak jenis yang memang sangat dihindari oleh para kung mania. Salah satunya adalah jenis perkutut katuranggan Brahma Lebuh Geni.

Brahma Labuh Geni, merupakan salah satu jenis burung perkutut yang masuk ke dalam ilmu katuranggan. Dalam adat istiadat Jawa, katuranggan adalah ilmu yang mengajarkan kepada manusia mengenai cara membaca arti perilaku atau ciri tertentu dari burung perkutut. Anggungan yang dikeluarkan oleh perkutut, dianggap memiliki nasihat atau petuah di dalamnya. 

Mengenal Ciri Perkutut Brahma Labuh Geni dan Mitosnya

Setiap burung, pada dasarnya memiliki perbedaan yang cukup mencolok baik dari segi bentuk tubuh, warna, hingga cara manggungnya.Hal tersebut memang umum. Tapi, berdasarkan pemahaman dari kepercayaan para leluhur, jenis burung perkutut dibedakan dari ciri mathi yang dimilikinya. 

Ciri mathi ini, nantinya akan berhubungan erat dengan nasib dari pemilik burung tersebut. Dengan kata lain, tidak semua burung cocok untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan. Ada pula jenis burung yang jika dipelihara, dapat membawa kesengsaraan bagi si empunya. Tentu, hal tersebut sangat riskan bukan? jika tetap dibiarkan tanpa mengetahui ilmu katuranggan ini, bisa-bisa hidup kalian tidak akan tenang akibat memelihara sebuah burung.

Jenis burung perkutut katuranggan Brahma Lebuh Geni ini, memiliki ciri bulu berwarna merah yang tidak menyelubungi seluruh tubuhnya. Baik pada bagian sayap ataupun kakinya, Anda dapat melihat warna merah tersebut. Warna merah ini, dipercaya melambangkan sebuah api. Api memiliki arti yang sangat mendalam, yakni sebagai penyokong keberlangsungan hidup, serta dapat membawa musibah dalam kehidupan. Tentu saja, semua hal tersebut akan terjadi tergantung dari jumlah api yang dipakai. Misal, menggunakan api dalam kompor tidak terlalu berbahaya. Namun, jika api yang dinyalakan dalam sebuah ruangan tertutup dan dibiarkan begitu saja, maka lambat laun api akan menyebar dan membakar seluruh ruangan lainnya. 

Mitos Mengenai Burung  Perkutut Jenis Brahma

Mitosnya, dari kondisi burung jenis Brahma yang melambangkan api ini, menjadikan burung perkutut tersebut tidak cocok untuk dijadikan sebagai peliharaan. Karena, diyakini pemiliknya akan mendapatkan kesialan bahkan malapetaka yang tiada hentinya. Arti dari Brahma yaitu api , labuh berarti patuh, dan geni juga memiliki arti api. Bila digabungkan, maka akan terbentuk kalimat api yang patuh dan tunduk terhadap api. 

Sekian pengenalan singkat terkait brahma labuh geni pada kesempatan kali ini. Namun demikian, mengenai mitos burung perkutut, ada juga pemelihara perkutut yang berkeyakinan bahwa semua perkutut baik untuk dipelihara. Keyakinan seperti ini juga tidak boleh disalahkan.

Yang paling penting tentunya adalah kita tetap yakin bahwa semua kejadian yang ada di dunia ini tidak terlepas dari titah Yang Maha Esa.

Senin, 16 November 2020

Ciri, Mitos dan Pamor Perkutut Katuranggan Larasati

Ciri, Mitos dan Pamor Perkutut Katuranggan Larasati – Berbicara masalah burung perkutut memang sangat unik. Bukan saja anggunganya yang diburu pecinta perkutut, namn katuranggan perkutut, yoni dan atau mitos perkutut pun menjadi seuatu yang sangat menarik untuk dibicarakan. Nah, untuk kali ini, yang akan kita bahas adalah ciri dan yoni perkutut katuranggan larasati.

Ciri perkutut Katuranggan Larasati
Ciri Perkutut Katuranggan Larasati


Ciri perkutut Katuranggan Larasati itu apa saja dan bagaimana yoni perkutut larasati itu. Nama Larasati sendiri pada umumnya digunakan sebagai sebuah nama oleh manusia yang biasany para wanita. Akan tetapi, berdasarkan ilmu katuranggan burung perkutut dari para leluhur, sebutan Larasati dimanfaatkan untuk menggolongkan burung perkutut. Lalu apakah jenis perkutut ini termasuk ke dalam perkutut yang baik dipelihara? Atau justru masuk dalam perkutut yang tidak baik untuk dipelihara? Penjelasannya dapat Anda temukan di bawah ini.

Mitos, Yoni dan Pamor Perkutut Larasati

Istilah larasati sebenarnya terbentuk dari dua buah suku kata bahasa Jawa, yakni laras dan ati. Laras memiliki nama lain dari pusoko, gendewo, langkap, nuroso, dan busur. Ati menurut bahasa Indonesia berarti hati. Kedua kata tersebut, mengandung makna yang menyiratkan bahwa setiap manusia harus menjaga ketentraman hatinya masing-masing. Baik ketika dihadapi oleh sebuah musibah ataupun perasaan yang sangat menggembirakan. 

Ciri Ciri Perkutut Larasati

Ciri mathi dari katuranggan ini, terdapat pada pelipis mata dan ekornya. Kedua bagian ini, bulunya memiliki warna kuning. Warna kuning tersebut tidak akan mudah menghilang dari tubuh perkutut. Selain ciri-ciri, ada juga mitos yang melekat di dalam tubuh burung perkutut. Konon, pemiliknya diberikan kedamaian hati yang akan memudahkan seseorang untuk tetap berada di jalur yang lurus selama menjalankan tugasnya sebagai seorang manusia. 

Dengan memelihara burung ini, Anda akan diberikan petuah yang pastinya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Usaha dalam menjaga ketentraman hati, biasanya dilakukan dengan bermeditasi. Salah satu cara tersebut, menurut zaman modern dikenal dengan istilah olahraga yoga. Namun, meditasi yang dimaksud tentu berkaitan dengan pemusatan diri kepada isi hati yang sejati. Melalui bantuan ilmu kebatinan yang dimiliki, maka proses meditasi tidak akan mengalami kendala berarti. 

Keseimbangan Ekosistem di Alam

Hati yang bersih dari prasangka buruk, rasa dendam ataupun iri kepada sesama manusia, dapat membuat hari-hari kalian menjadi terasa damai. Akan tetapi, perlu diingat jenis burung laras sudah termasuk ke dalam kategori langka. Oleh sebab itu, demi menjaga keseimbangan ekosistem di alam, sebaiknya segera lepaskan kembali ke alam liar burung pusaka kalian. Hal ini, tentunya dilakukan setelah sekiranya kalian merasa cukup mendapatkan efek petuah dari kehadiran burung perkutut tersebut.

Namun demikian mengenai mitos maupun pamor dari perkutut Larasati, tidak semua orang akan sama. Keyakinan orang mengenai hal ini pun juga tidak bisa dipaksakan. Ang terpenting tentunya adalah kita harus tetap percaya bahwa semua kejadian di dunia ini tidak terlepas dari titah Yang Maha Kuasa.

Mitos, Yoni dan Ciri Perkutut Katuranggan Brahma Kukup

Mitos, Yoni dan Ciri Perkutut Katuranggan Brahma Kukup – Dalam tradisi memlihara perkutut, ada beberapa jenis perkutut yang dihindari atau tidak boleh dipelihara. Di sisi lain, ada banyak juga jenis perkutut yang diburu dan disarankan untuk dipelihara karena yoni dan pamor perkutut itu sendiri. 

Ciri Perkutut Katuranggan Brahma Kukup
Ilustrasi


Salah satu jenis perkutut yang tidak baik dipelihara adalah prkutut katuranggan brahma kukup. Bahkan jenis perkutut ini dianggap sebagai perkutut pembawa sial. Maka dari itu jenis perkutut ini dijauhi dan tidak banyak yang berani memeliharanya.

Bahkan jenis katuranggan brahma kukup ini jarang sekali masyarakat Jawa yang membahas jenis katuranggan ini. Walaupun memiliki bentuk tubuh burung yang normal seperti pada umumnya. Berdasarkan adat istiadat Jawa, dalam ilmu katuranggan, model burung perkutut tersebut dilarang untuk dipelihara. Mengapa demikian? Simak penjelasannya berikut ini!

Filosofi Perkutut Brahma Kukup

Suara yang dikeluarkan oleh setiap burung perkutut, pada dasarnya dianggap sebagai sebuah isyarat rahasia dari alam yang patut untuk diungkap. Oleh karena itu, hadirlah ilmu katuranggan yang diajarkan oleh para leluhur. Tujuannya, agar manusia mampu tersadar bahwa segala sesuatu yang berasal dari alam, akan kembali lagi ke alam.

Katuranggan brahma ini, memberitahukan bahwa tidak semua jenis perkutut cocok untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan. Hal tersebut, bukan disebabkan karena bentuk tubuh burung yang tidak lazim. Melainkan, melalui ciri mathi serta pitutur yang keluar dari dalam tubuh burungnya itu sendirilah manusia diingatkan akan bahaya yang kemungkinan dapat menimpa kehidupan sang pemiliknya. 

Ciri dan Mitos Perkutut Brahma Kukup

Ciri mathi yang dimilikinya, yakni bulunya memiliki warna putih yang terbentang dari atas kepala sampai dengan ke bagian ekor. Mitosnya, warna ini akan mendatangkan berbagai kesialan bagi si empunya. Terlepas dari kalian yang mempercayai mitos ini atau tidak, nyatanya kesialan bisa saja menimpa setiap orang kapanpun dan dimanapun. Oleh sebab itu, setelah mengetahui ilmu katuranggan, alangkah baiknya mengikuti saran yang telah diajarkan oleh leluhur. Mencegah datangnya kesialan yang bertubi-tubi, tentu jauh lebih baik daripada menantang datangnya kesialan itu sendiri.

Mengenai Kesialan dalam Memelihara Perkutut Brahma Kukup

Kesialan tersebut, tidak ditujukan hanya kepada satu orang saja (pemilik perkutut). Justru, menyebar ke seluruh anggota keluarga yang tinggal di dalam satu atap yang sama dengan sang pemilik. Bahkan, bisa saja mempengaruhi keturunannya kelak. Kalian yang tidak sengaja menangkap burung jenis burung perkutut ini, sebaiknya segera kembalikan lagi ke alam liar. Jangan sampai dipelihara dan dimasukkan ke dalam sangkar.

Itulah pembahasan singkat mengenai perkutut katuranggan brahma kukup yang banyak dihindari oleh para kolektor burung. Namun demikian, ada juga pemelihara perkutut ang berkeyakinan bahwa semua perkutut itu baik untuk dipelihara. Keyakinan seperti ini juga tidak boleh disalahkan.

Yang paling penting tentunya adalah kita tetap yakin bahwa semua kejadian yang ada di dunia ini tidak terlepas dari titah Yang Maha Esa. 

Jumat, 13 November 2020

Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Pandawa Mijil

Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Pandawa Mijil – Ada banyak sekali keunikan di dalam burung perkutut yang tidak dimiliki burung lainnya. Salah satu nya tentu adalah katuranggan burung perkutut itu sendiri. Ada banyak sekali katuranggan burung perkutut yang bisa kita jadikan sebagai khazanah kekayaan budaa nusantara. Masing-masing dari katuranggan ini memiliki ciri perkutut katuranggan sendiri-sendiri.

Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Pandawa Mijil
Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Pandawa Mijil


Dan tentunya ciri tersebut digunakan sebagai pembeda antara katuranggan satu dengan yang lainnya. Perkutut Pandawa Mijil misalnya, katuranggan ini termasuk salah satu katuranggan perkutut yang cukup langkan dan sulit ditemukan. Perkutut Pandowo Mijil ada beberapa kalangan yang menebutnya dengan sebutan Perkutut Ekor 15.

Pandawa mijil, adalah burung perkutut yang menurut ilmu katuranggannya, memiliki daya magis yang dapat mempengaruhi pemiliknya.Sedangkan istilah pandawa, berasal dari sejarah yang tertulis dalam kitab mahabrata pada zaman kerajaan. Ya, para kesatria yang beranggotakan lima orang.

Ciri Perkutut Pandowo Mijil

- Ekor berjumlah 15 helai

Kaitan antara Pandawa Mijil dengan Angka Keramat

Angka keramat merupakan sebuah angka yang diyakini mengandung arti mendalam dan berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Umumnya, angka ganjillah yang menjadi angka keramat tersebut. Sebut saja angka 11, 13 dan 15. Perkutut pandowo mijil ini termasuk perkutut langka yang agak sulit didapatkan. Kebanyakan perkutut hanya memiliki ekor mamksimal berjumlah 14 helai. 

Pandawa seringkali disebut dalam sejarah yang menceritakan sekelompok putra Pandu Dewonoto berwajah tampan. Mereka diutus ke lingkungan luar istana, untuk memperbaiki pertikaian yang terjadi di berbagai tempat demi menjaga kedamaian dunia. Mijil itu berasal dari dua buah kata yakni, miji dan jil. Miji berarti adanya rasa satu kesatuan dengan sang ilahi dalam jiwa manusia. Jil sendiri, merupakan rasa yang berasal dari dzat ilahi namun dimunculkan melalui benda.

Mitos, Tuah dan Yoni Perkutut Pandawa Mijil

Pemelihara burung perkutut pandawa, konon memiliki daya magis dalam memberikan keuntungan terhadap pemiliknya. Pemilik burung tersebut, akan diberkahi dengan kelimpahan kesuksesan yang nantinya juga akan menurun hingga ke anak cucunya kelak. Namun, perlu ditekankan kembali kesuksesan tidak akan hadir tanpa adanya usaha dan kerja keras. Seperti halnya para kesatria pandawa yang berjuang hingga titik akhir demi membahagiakan masa depan keturunannya.

Filosofi Perkutut Pandawa Mijil

Burung perkutut pandawa, ada yang memiliki jumlah bulu pada bagian ekornya sebanyak 15 buah. Angka ini dikenal memiliki arti awalan dari dunia laki-laki. Dalam hal ini, kaitan dengan angka keramat tersebut, dapat menggambarkan sosok lelaki dengan jiwa kesatria.Lelaki selalu menjadi seorang pemimpin dimanapun dirinya berada. Oleh sebab itu, pemimpin harus mampu melalui berbagai rintangan, termasuk cacian yang kemungkinan besar dilontarkan dari orang terdekat. Jangan mudah menyerah, itulah kunci utama dari kesuksesan. Singkatnya, demi memperoleh kehidupan yang nyaman, tentram, damai, dan aman, perlu adanya sebuah pengorbanan. 

Sekian, kilas cerita pada pembahasan kali ini mengenai ciri dan mitos perkutut katuranggan Pandowo Mijil.Percaya atau tidak terhadap mitos perkutut katuranggan adalah hak masing-masing pribadi. Yang paling utama tentu saja kita harus percaya bahwa semuanya terjadi atas titah yang Maha Esa, selain itu hanyalah perantara saja. 

Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Kusuma Wicitra

Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Kusuma Wicitra – Ada banyak sekali jenis katuranggan dalam dunia burung perkutut. Bahkan ada beberapa catatan yang menyebutkan jumlahnya lebih dari seratus jenis. Bagi para pecinta perkutut, katuranggan menjadi salah satu daya tarik yang sangat dinikmati. Dari beberapa katuranggan tersebut, perkutut memiliki ciri khas yang berbeda dari satu katuranggan dengan katuranggan yang lain.

Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Kusuma Wicitra
Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Kusuma Wicitra


Salah satu dari beberapa katuranggan perkutut adalah katuranggan Kusuma Wicitra. Ciri dan mitos perkutut katuranggan kusuma wicitra ini kerap kali menjadi perbincangan diantara para pecinta burung perkutut. Walaupun zaman telah berganti menjadi modern, sebagian orang masih berpegang teguh terhadap kepercayaan yang telah diajarkan oleh leluhur mereka. Ya, sebut saja mitos. Keberadaan mitos perkutut katuranggan ini kerap dianggap memiliki kekuatan magis di dalamnya. Hal ini bisa iya bisa tidak, karena memang pengalaman dalam merawat perkutut antara satu orang dengan yang lain tidak lah sama.

Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Kusuma Wicitra Berdasarkan Tanah Jawa

Katuranggan sendiri, merupakan sebuah istilah yang berasal dari dua kata, yaitu katur dan anggo. Katur yang berarti ucapan, dan anggo memiliki arti tubuh. 

Ciri mathi dalam ilmu katuranggan, adalah ciri-ciri pada burung yang membedakan setiap bagian tubuh hingga suara yang dikeluarkan oleh burung perkutut. Tujuan adanya pengetahuan tersebut, guna menyampaikan tutur kata leluhur adat istiadat jawa agar mencapai kesempurnaan hidup. Ciri utama perkutut Kusuma Wicitra terletak pada paruh dan sisik burung itu.

Ciri Perkutut Kusuma Wicitra

- Paruh memiliki ules berwarna keputih putihan

- Sisik kaki  yang berwarna keputuh putihan

Mitosnya,perkutut kusuma wicitra mampu membuat pemiliknya mudah mencapai kesuksesan. Hal tersebut dikarenakan, jenis perkutut ini mampu membuat sang pengempu selalu diberkahi dengan keberuntungan. 

Kusuma wicitra merupakan nama gabungan yang berasal dari kata kusuma (bunga) serta wicitra (indah). Jika digabungkan, maka memiliki makna yang berarti bunga yang indah. Arti lengkapnya, ialah kata-kata yang menggambarkan keindahan serta menyebarkan bau harum ke berbagai penjuru sehingga menjadi incaran setiap manusia. Oleh sebab itu, jenis burung perkutut satu ini, sering dikaitkan dengan jenis bunga melati. Pada dasarnya, bunga melati juga termasuk ke dalam benda yang dikeramatkan oleh para leluhur Jawa. 

Nasihat yang diajarkan oleh leluhur terkait burung kusuma wicitra, memberitahukan bahwa setiap manusia harus menjaga lisan agar tidak membuat rasa sakit hati terhadap orang lain. Jadi, orang tersebut dapat hidup dengan penuh ketentraman, kebahagiaan, bahkan kedamaian. Di masa mendatang, dirinya mampu membawa harum namanya sendiri, nama keluarga hingga nama keturunannya.

Sekian, kilas cerita pada pembahasan kali ini mengenai ciri dan mitos perkutut katuranggan kusuma wicitra.Percaya atau tidak terhadap mitos perkutut katuranggan adalah hak masing-masing pribadi. Yang paling utama tentu saja kita harus percaya bahwa semuanya terjadi atas titah yang Maha Esa, selain itu hanyalah perantara saja.