Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Tumbak Cucukan - Burung perkutut sebagimana kita ketahui, memiliki banyak sekali katuranggan. Bahkan lebih dari 50 jenis katuranggan yang ada pada burung perkutut. Katuranggan perkutut ini menjadi daya trik tersendiri bagi para pecintanya. Karena di setiap katuranggan perkutut memiliki mitos, yoni ataupun tuah yang berbeda-beda.
Mitos Perkutut Katuranggan Tumbak Cucukan |
Bagi kita pecinta perkutut, mendengarkan anggungan perkutut tentu sangat menyenangkan dan bahkan menenangkan. Namun bukan saja anggungannya sesunguhnya yangbisa dinikmati. Katuranggan perkutut juga menjadi klangenan tersendiri yang sulit ditinggalkan. Nah, dari sekian banyak jenis perkutut katuranggan ini, salah satunya adalah jenis perkutut katuranggan Tumbak Cucukan. Seperti halnya jenis yang lain, tuah perkutut katuranggan Tumbak Cucukan juga diakui keberadaannya.
Ada beberapa mitos dan pamor pekutut katuranggan Tumbak Cucukan yang bisa kita pelajari. Namun sebelum lebih jauh membahas pamor dan yoni perkutut Tumbak Cucukan, ada baiknya kita mengerti dulu ciri - ciri perkutut Tumbak Cucukan.
Ciri-Ciri Perkutut Tumbak Cucukan
Ciri utama pada perkutut Tumbak Cucukan adalah pada paruhnya yang langsung terlihat berbeda dengan paruh perkutut yang lain. Pada paruh perkutut Katuranggan Tumbang Cucukan bentuknya panjang meruncing layaknya tombak. Pada beberapa jenis perkutut Tumbak Cucukan yang memanjang adalah pada bagian paruh atas saja, memanjang ke bawah. Namun ada juga yang panjang adalah paruh atas dan bawah, ini juga dikatakan jenis perkutut Tumbak Cucukan.
Ada juga yang paruhnya atasnya berbentuk melengkung ke bawah, ini juga disebut perkutut Tumbak Cucukan. Di dalam tradisi Jawa, perkutut seperti ini juga dianggap memiliki yoni, tuah maupun pamor. Mungkin untuk kaum milenial lebih kepada sebuah filosofi sebutannya. Perkutut Tumbak Cucukan memiliki filosofi tersendiri beda dengan perkutut katuranggan yang lain.
Mitos dan Filosofi Perkutut Tumbak Cucukan
Perkutut Tumbak Cucukan dilihat dari bentuk paruh atas yang melengkung ke bawah tentu makannya lebih sedikit dibanding dengan burung yang paruhnya normal. Dari sini filosofi Perkutut Tumbak Cucukan bisa dikatakan sebagai petuah agar kita senantiasa mengurangi makan dan lebih meningkatkan tirakat.
Dengan tirakat yang kuat, maka kewibawaan akan datang. Ucapan menjadi lebih dipercaya orang, lisan lebih bijak, pandangan batin menjadi lebih tajam seperti tombak. Maka dari itu jika memelihara perkutut Tumbak Cucukan diharapkan bisa meningkatkan tirakat atau puasa. Puasa apa saja, puasa lahir puasa batin agar bisa selaras dengan burung yang dipeliharanya.
Itulah ciri dan pamor Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Tumbak Cucukan yang bisa kami sampaikan. Anda boleh percaya atau tidak, itu terserah penjenengan. Mohon maaf jika ada kesalahan atau kekurangan dalam ulasan di atas. Jika ada kekurangan mohon dikoreksi di kolom komentar untuk saling melengkapi, karena admin masih pemula dan masih belajar. Yang terpenting adalah bahwa semuanya di dunia ini terjadi atas kehendakNya. WallohuA'lam.