“Selain punya suara yang merdu, burung perkutut jawa punya keunikan yang disebut katuranggan. Dengan keunikan ini, pecinta burung dapat mengetahui seperti apa suara yang dihasilkan perkutut jawa, hanya dengan melihat tubuhnya saja.”
Punya tubuh ramping nan panjang, dengan paruh berwarna kehitaman, pesona perkutut jawa punya tempat tersendiri di hati pecinta burung. Dikenal juga dengan sebutan perkutut lokal, burung ini adalah pemakan serangga di habitat aslinya.
Salah satu kebiasaan dari burung ini adalah terbang dan bertengger di kebun atau ladang. Selain itu, mereka juga sering mencari makan di jalan yang jarang dilintasi oleh manusia. Ingin tahu lebih lanjut soal karakteristik dan keunikan burung perkutut jawa? Yuk, simak pembahasan berikut ini!
Karakteristik Burung Perkutut Jawa
Burung perkutut jawa punya ukuran panjang tubuh sekitar 20-25 sentimeter. Ekornya memiliki ukuran yang lebih pendek dari panjang tubuhnya, dengan bentuk kepala yang bulat. Bulu di bagian kepala burung ini umumnya adalah abu-abu, sedangkan punggungnya berwarna coklat dengan tepi hitam.
Sementara itu, bulu di sisi terluar ekor burung ini memiliki warna kehitaman, tetapi ujungnya berwarna putih. Paruh dan iris burung ini memiliki warna abu-abu kebiruan, dengan kakinya berwarna merah hingga jambu tua.
Perlu diketahui bahwa bentuk fisik perkutut jawa jantan dan betina berbeda. Burung jantan memiliki ciri fisik yang kuat dan bergerak dengan lincah. Di bagian wajahnya didominasi warna putih yang lebih banyak ketimbang betina.
Selain itu, burung jantan memiliki paruh dengan ketebalan yang berbeda dengan betina. Paruhnya juga lebih lebih dan tebal. Ciri unik lainnya, ekornya bisa mengembang ketika ia mengibaskannya. Saat kawin, burung jantan akan mengangguk, yang menjadi tanda bahwa ia sedang birahi.
Lalu, bagaimana dengan burung betina? Perkutut jawa betina punya paruh yang lebih pendek dan tipis. Bila diperhatikan, matanya terlihat lebih sayu dan ruas kakinya rapuh karena bentuknya lebih tipis dari burung jantan. Saat kawin, burung betina akan mengibaskan ekornya hingga sedikit mengembang.
Punya Keunikan Katuranggan
Burung perkutut jawa, yang bernama latin Geopelia striata ini tidak hanya punya suara merdu, tetapi juga banyak keunikan yang tidak dimiliki burung lainnya. Uniknya, perkutut dengan ciri-ciri tertentu terkadang disebut perkutut katuranggan, yang dipercaya memiliki pengaruh tertentu pada pemiliknya juga performa saat ikut kontes.
Perkutut katuranggan biasanya memiliki ciri fisik tertentu, seperti bentuk tubuh, warna bulu, paruh, kaki, dan sifat atau perilaku saat mengikuti kontes. Katuranggan yang hanya ada pada burung perkutut dapat menampilkan bagaimana nantinya ia bersuara ketika diikutsertakan dalam kontes. Bagi pecinta burung, cukup melihat pada bagian katuranggan, sudah bisa diketahui bagaimana suara yang akan dikeluarkan burung tersebut.
Namun, jika dibandingkan dengan perkutut Thailand (perkutut Bangkok), suara perkutut jawa boleh dibilang relatif kecil dan tipis. Biasanya, burung yang dipelihara oleh kebanyakan penghobi hanya diberi makan berupa biji-bijian saja seperti milet putih, jewawut, milet merah, gabah berukuran kecil dengan sedikit ketan hitam.
Namun, ada juga pemilik burung yang memberikan pakan tambahan seperti biji sawi, biji godem, canary seed, dan pakan ekstra untuk kebutuhan mineral berupa tulang sotong.
Tak hanya soal pakan, dalam memelihara burung ini, sangkar juga perlu diperhatikan. Karena burung ini perlu terkena sinar matahari langsung, banyak pemilik burung yang menjemur sangkar di tiang kerekan dengan ketinggian kurang lebih 7 meter.