Senin, 04 Oktober 2021

Ciri Ciri Perkutut Lokal Yang Bagus terlihat dari fisiknya

Ciri ciri Perkutut Bagus, Perkutut jawa (Geopelia striata) adalah spesies burung dalam suku Columbidae, dari genus Geopelia.Perkutut jawa (sering kali di sebut dengan perkutut lokal) memiliki tubuh berukuran kecil (21 cm). Tubuh ramping, ekor panjang. Kepala abu-abu, leher dan bagian sisi bergaris halus, punggung coklat dengan tepi hitam. Bulu sisi terluar ekor kehitaman dengan ujung putih. Iris dan paruh abu-abu biru, kaki merah jambu tua. Hidup berpasangan atau kelompok kecil. Makan di permukaan tanah. Kadang berkumpul untuk minum di sumber air.




Cara Memilih Perkutut Lokal Yang Bagus

Bagi kawan-kawan kicau mania sekalian yang ingin mendapatkan Perkutut Ombyokan Berkualitas tentunya ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, agar nantinya dapat menghasilkan Perkutut Gacor atau berkualitas manggungnya, berikut ini beberapa tips yang dapat anda perhatikan sebagai bahan patokan anda dalam memilih Perkutut Ombyokan:


Perkutut Lokal Jantan

1. Raba bagia supitnya dengan ibu jari atau jari telunjuk (tulang di daerah dubur diantara pangkal paha) Jika jantan maka saat diraba supitnya akan terasa sempit juga keras cara ini hanya bisa digunakan untuk perkutut yang berumur 4 bulan ke atas karena jika umur kurang dari 4 bulan bagi yang masih awan akan kesulitan membedakanya sebab sebelum piyikan jantan sebelum umur 4 bulan supitnya relatif masih renggang. Namun ada kalanya ada supit perkutut jantan yang letaknya tidak sejajar alias panjang sebelah biasanya penggemar perkutut akan menghindarinya karena di anggap cacat meskipun  suara manggungnya bagus.

2. Dilihat dari bentuk kepala pada perkutut jantan bentuknya lebih besar dan agak bulat cenderung lonjong.

3. Sedangkan saat dilihat dari bentuk dan sorot matanya perkutut jantan terlihat lebih menonjol dan sorot matanya tajam dan jarak mata dengan paruh lebih jauh juga posisi mata sejajar dengan garis tengah paruhnya.

4. Dari ukuran tubuh perkutut jantan cenderung lebih besar

5. Selanjutnya di dengar dari suara manggungnya perkutut jantan lebih keras, namun jangan dibandingkan dengan perkutut bangkok.

Ciri-ciri Burung Perkutut Bagus untuk Dipelihara

Burung perkutut yang bagus mempunyai tubuh yang kekar. Ada banyak sekali perkutut yang mempunyai karakteristik berbeda. Di bawah ini adalah beberapa ciri burung perkutut yang bagus untuk Anda pelihara di rumah:

1. Memiliki Ukuran Kepala yang Besar

Pertama-tama, carilah burung yang memiliki kepala besar. Perkutut yang memiliki kepala besar umumnya memiliki otak yang lebih besar dan pintar, serta menjadikannya lebih mudah untuk Anda latih.

2. Tubuh yang Besar dan Kekar

Perkutut yang mempunyai tubuh besar dan kekar adalah salah satu ciri burung yang bagus untuk Anda pelihara. Tubuh perkutut yang besar merupakan salah satu tanda ketahanan tubuhnya kuat dan tidak akan mudah sakit.

3. Paruh Burung yang Panjang

Burung perkutut yang mempunyai paruh panjang umumnya akan mengeluarkan suara lebih merdu. Tidak hanya itu saja, perkutut dengan paruh panjang akan cenderung lebih sering mengeluarkan suara dan tidak diam begitu saja.

4. Leher Warna Abu-Abu

Meskipun setiap perkutut mempunyai corak yang berbeda, burung perkutut yang bagus jenisnya biasanya mempunya bulu di leher yang berwarna abu-abu yang melingkar dan menutupi leher dengan indah.

5. Punggung yang Menonjol

Perkutut yang bagus juga akan mempunyai punggung yang menonjol apabila terlihat dari samping. Punggung tersebut menandakan bahwa tubuhnya mempunyai kekuatan tulang yang bagus.

6. Dada Membusung

Burung perkutut yang sehat juga biasanya mempunyai dada yang membusung. Dada membusung tersebut merupakan tanda bahwa kemampuan bernapasnya yang sangat baik dan tidak akan mudah untuk sakit.

7. Fisik yang Proporsional

Sama seperti makhluk hidup yang lainnya, burung perkutut yang bagus juga memiliki fisik yang proporsional. Tubuh yang proporsional adalah salah satu tanda bahwa perkutut tersebut sehat dan tidak mempunyai gangguan atau masalah pada tubuhnya.


Berikut Sisi Mistis di Balik Perkutut Lokal


Seni memelihara perkutut, sudah dikenal sejak zaman nenek moyang. Setidaknya, ada tiga katagori perkutut lokal, yakni dikembangkan sesuai dengan habitat aslinya di alam, dibudidayakan oleh peternak,, dan perkutut “crossing”, atau persilangan perkutut lokal dan bangkok.

Pemelihara perkutut yang juga Sekjen Paguyuban Pelestari dan Pecinta Perkutut Lokal Seluruh Indonesia (P4LSI) Adi Suyono mengatakan, memelihara perkutut lokal biasanya dikaitkan dengan hal-hal mistis. Karena, memang ada semacam “primbon” atau kitab kuno Jawa yang menjelaskan, misalnya dari katuranggan atau ciri fisik yang dimiliki burung perkutut.

“Ada katuranggan yang dianggap membawa keberuntungan, katuranggan yang membawa rezeki, dan sebagainya. Biasanya, perkutut dengan katuranggan seperti ini banyak dicari untuk dipelihara,” kata Adi yang mengoleksi 60-an perkutut itu.

Perkutut lokal diakuinya, tidak bisa dilepaskan dari mitos-mitos yang berkembang dalam dunia perkututan sejak zaman dahulu, terutama mengenai “cirimathi” atau dilihat ciri fisik tertentu yang dimiliki burung perkutut.

“Misalnya, perkutut dengan cirimathi tertentu bisa menyampaikan doa kepada pemiliknya, seperti rezeki, dan sebagainya. Orang berpatokan pada buku primbon. Ini sebenarnya bentuk kearifan lokal yang harus dilestarikan,” katanya.

Ratusan penggemar burung perkutut lokal dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Semarang menghadiri Musyawarah Nasional Paguyuban Pelestari dan Pecinta Perkutut Lokal Seluruh Indonesia (P4LSI).

Munas I P4LSI yang berlangsung di Padepokan Dzikir Al-Hikmah Akbar, Dukuh Mundingan, Gunungpati, Semarang, Minggu, mengagendakan pemilihan pengurus pusat P4LSI, penyusunan AD/ART, dan pengurus koordinator daerah dan daerah.

 “Awalnya, paguyuban ini (P4LSI, red.) berawal dari komunitas yang terbentuk di jejaring Facebook dengan nama Misteri Perkutut Lokal. Awalnya, hanya 100-200 anggota, namun setelah lima tahun berjalan sudah ada 40 ribu anggota aktif,” katanya.

sumber: https://jatengpos.co.id/berikut-sisi-mistis-di-balik-perkutut-lokal/rita/

Jumat, 01 Oktober 2021

Inilah Keunikan dan Karakteristik Burung Perkutut Jawa

“Selain punya suara yang merdu, burung perkutut jawa punya keunikan yang disebut katuranggan. Dengan keunikan ini, pecinta burung dapat mengetahui seperti apa suara yang dihasilkan perkutut jawa, hanya dengan melihat tubuhnya saja.”

Punya tubuh ramping nan panjang, dengan paruh berwarna kehitaman, pesona perkutut jawa punya tempat tersendiri di hati pecinta burung. Dikenal juga dengan sebutan perkutut lokal, burung ini adalah pemakan serangga di habitat aslinya. 
Salah satu kebiasaan dari burung ini adalah terbang dan bertengger di kebun atau ladang. Selain itu, mereka juga sering mencari makan di jalan yang jarang dilintasi oleh manusia. Ingin tahu lebih lanjut soal karakteristik dan keunikan burung perkutut jawa? Yuk, simak pembahasan berikut ini!

Karakteristik Burung Perkutut Jawa

Burung perkutut jawa punya ukuran panjang tubuh sekitar 20-25 sentimeter. Ekornya memiliki ukuran yang lebih pendek dari panjang tubuhnya, dengan bentuk kepala yang bulat. Bulu di bagian kepala burung ini umumnya adalah abu-abu, sedangkan punggungnya berwarna coklat dengan tepi hitam.
Sementara itu, bulu di sisi terluar ekor burung ini memiliki warna kehitaman, tetapi ujungnya berwarna putih. Paruh dan iris burung ini memiliki warna abu-abu kebiruan, dengan kakinya berwarna merah hingga jambu tua.
Perlu diketahui bahwa bentuk fisik perkutut jawa jantan dan betina berbeda. Burung jantan memiliki ciri fisik yang kuat dan bergerak dengan lincah. Di bagian wajahnya didominasi warna putih yang lebih banyak ketimbang betina.
Selain itu, burung jantan memiliki paruh dengan ketebalan yang berbeda dengan betina. Paruhnya juga lebih lebih dan tebal. Ciri unik lainnya, ekornya bisa mengembang ketika ia mengibaskannya. Saat kawin, burung jantan akan mengangguk, yang menjadi tanda bahwa ia sedang birahi. 
Lalu, bagaimana dengan burung betina? Perkutut jawa betina punya paruh yang lebih pendek dan tipis. Bila diperhatikan, matanya terlihat lebih sayu dan ruas kakinya rapuh karena bentuknya lebih tipis dari burung jantan. Saat kawin, burung betina akan mengibaskan ekornya hingga sedikit mengembang.

Punya Keunikan Katuranggan

Burung perkutut jawa, yang bernama latin Geopelia striata ini tidak hanya punya suara merdu, tetapi juga banyak keunikan yang tidak dimiliki burung lainnya. Uniknya, perkutut dengan ciri-ciri tertentu terkadang disebut perkutut katuranggan, yang dipercaya memiliki pengaruh tertentu pada pemiliknya juga performa saat ikut kontes.
Perkutut katuranggan biasanya memiliki ciri fisik tertentu, seperti bentuk tubuh, warna bulu, paruh, kaki, dan sifat atau perilaku saat mengikuti kontes. Katuranggan yang hanya ada pada burung perkutut dapat menampilkan bagaimana nantinya ia bersuara ketika diikutsertakan dalam kontes. Bagi pecinta burung, cukup melihat pada bagian katuranggan, sudah bisa diketahui bagaimana suara yang akan dikeluarkan burung tersebut.
Namun, jika dibandingkan dengan perkutut Thailand (perkutut Bangkok), suara perkutut jawa boleh dibilang relatif kecil dan tipis. Biasanya, burung yang dipelihara oleh kebanyakan penghobi hanya diberi makan berupa biji-bijian saja seperti milet putih, jewawut, milet merah, gabah berukuran kecil dengan sedikit ketan hitam.
Namun, ada juga pemilik burung yang memberikan pakan tambahan seperti biji sawi, biji godem, canary seed, dan pakan ekstra untuk kebutuhan mineral berupa tulang sotong. 
Tak hanya soal pakan, dalam memelihara burung ini, sangkar juga perlu diperhatikan. Karena burung ini perlu terkena sinar matahari langsung, banyak pemilik burung yang menjemur sangkar di tiang kerekan dengan ketinggian kurang lebih 7 meter.

Selasa, 28 September 2021

Ciri Mathi atau Katuranggan pada Burung Perkutut

Perkutut merupakan salah satu alat pencipta kepuasan atau alat kenikmatan tersendiri bagi pemiliknya. Suaranya mampu memberikan suasana tenang, teduh, santai dan kebahagiaan seolah olah kita dapat berhubungan langsung dengan alam semesta secara langsung. Perkutut Katuranggan dianggap memiliki kekuatan gaib yang dapat mempengaruhi pemiliknya berdasarkan katuranggan dan atau ciri Mathi.

Untuk mengetahui baik ataupun tidaknya seekor burung perkutut, dapat dilihat berdasarkan katuranggan dan atau ciri mathi berupa ciri fisik (seperti bentuk tubuh, warna bulu, paruh, kaki dan juga sifat atau perilaku pada saat manggung yang dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut :
  1. Biksu Welahan: Perkutut manggungnya sangat jarang, dicondro baik dipelihara pengaruhnya menamba wibawa.
  2. Bromo Susur: Perkutut ules bulu kemerah merahan, dicondro kurang baik dipelihara pemiliknya sering menderita sakit.
  3. Bromo Labuh Geni: Perkutut ules bulu kuning kemerahan, dicondro kurang baik dipe[ihara pemiliknya sering mendapat rintangan dan menjauhkan rezeki.
  4. Bromo Kolo: Perkutut semua kuku jari putih, dicondro kurang baik dipelihara menjauhkan rezeki.
  5. Bromo Kokop/Brumbun: Perkutut ules bulu dari muka sampai ke ekor warnanya keputihan, dicondro kurang baik dipelihara mendatangkan sial.
  6. Buntel Mayit: Perkutut di bulu lar sehelai kiri atau kanan berwarna putih, dicondro kurang baik pelihara pengaruhnya mendatangkan kesusahan.
  7. Candala sabda: Perkutut di pundak terdapat bulu putih, dicondro baik dipelihara pengaruhnya mendatangkan rezeki
  8. Durgo Ngerik: Perkutut manggungnya pada tengah malam , dicondro kurang baik dipelihara sering mendapatkan halangan.
  9. Durgo Nguwuh: Perkutut manggungnya siang malam terus menerus, dicondro kurang baik dipelihara, keluarga pemiliknya suka ribut dan menjaukan rejeki.
  10. Daulatan: Perkutut warna mata kekuning kuningan dan sorot mata kuning menyala, dicondro baik dipelihara, membawa ketentraman rumah tangga seingga rezeki mengalir.
  11. Gedong Bantolo/Raraton/Jagoboyo: Perkutut suka turun ke tanah dan bersarang ditanah, dicondro baik dipelihara, sarang dan kotorannya jika dibakar abunya untuk karamas dapat menumbuhkan dan menyuburkan rambut botak.
  12. Gedong Mengo/Mengo Gedong: Perkutut manggungnya bersamaan dengan terbitnya matahari, dicondro baik dipelihara mendoakan pemiliknya selamat dan banyak rezeki.
  13. Gedong Minep/Minep Gedong/Nutup Konten: Perkutut Manggungnya bersamaan dengan tenggelamnya matahari, dicondro baik dipelihara mendoakan pemiliknya selalu beruntung dan tidak kekurangan dalam hidupnya.
  14. Gendolo Sabdo: Perkutut manggungnya keras merdu dan iramanya enak didengar, dicondro baik dipelihara memudahkan rezeki, ketentraman rumah tangga dan bisa digunakan untuk pikat.
  15. Gotong Mayit: Perkutut pada bulu lar sehelai kiri dan kanan berwarna putih, dicondro kurang baik pelihara pengaruhnya mendatangkan dikesusahan.
  16. Kelabang Kapipit: Perkutut dicangklakan sayap/ketiak terdapat bulu putih, dicondro kurang baik dipelihara mendatangkan keributan.
  17. Kusumo Wicitro: Perkutut diparuh dan sisik kakinya keputih putihan, dicondro baik dipelihara mendatangkan rezeki.
  18. Kemben Tepung/Pedaringan Kebak: Ules lurik leher bulu perkutut menyambung antara kiri dan kanan, dicondro baik dipelihara mendatangkan rezeki.
  19. Kusumo Wicitro: Perkutut dengan paruh seperti sisik keputihan, dicondro baik dipelihara memudahkan mendapatkan rezeki.
  20. Larasati/Sri Kiti/Sri Kuning: Ules bulu perkutut pada alis kekuningan dan pangkal ekor, dicondro mendatangkan rezeki dan ketentraman.
  21. Lembu Ruwan: Perkutut ulesnya brumbun (hitam putih) lebih dominan hitam, dicondro kurang baik dipelihara mendatangkan halangan dan menjauhkan rezeki.
  22. Lurah: Perkutut selama hidupnya tidak pernah turun ke tanah makan dan minumnya diloloh perkutut lain, dicondro sangat baik dipelihara oleh seorang pemimpin atau raja burung ini sangat langka.
  23. Mercuci: Perkutut warna matanya kekuningan dan iris matanya besar retinanya menggaris di pinggir seperti satriyo wayang, dicondro baik dipelihara mendatangkan rezeki dan disenangi orang.
  24. Misti Konya: Perkutut di paruh, kuku, bulu badannya berwarna putih dan matanya merah, dicondro baik dipelihara pemimpin atau raja mendatangkan rezeki dan mendoakan keselamatan.
  25. Mercu Jiwo: Perkutut dimatanya kuning bercahaya dan dibagian brotol (pantat) juga kuning, dicondro baik dipelihara dan pada zaman dahulu merupakan koleksi bangsawan pengaruhnya mendatangkan rezeki, banyak orang menghormati dan ketentraman.
  26. Muncis: Perkutut yang bentuk badanya panjang, dicondro baik dipelihara dahulu koleksi para raja pengaruhnya mendatangkan rezeki dan keselamatan.
  27. Pendowo Mijil: Perkutut yang memiliki bulu ekor lima belas lembar, dicondro baik dipelihara oleh pemimpin pengaruhnya mendatangkan wibawa.
  28. Purnomo Sidhi: Perkutut warna matanya merah, dicondro baik dipelihara pengaruhnya mendatangkan kewibawaan dan dihormati.
  29. Rajekwesi: Perkutut jari kaki bercabang seolah olah terbelah menjadi dua, dicondro baik dipelihara oleh penegak hukum pengaruhnya mendatangkan keselamatan.
  30. Rojowono/Banyumili: Perkutut di dadanya bergelombang seolah olah terbelah menjadi dua, dicondro baik dipelihara mendatangkan ketentraman.
  31. Rojolaris/Rojotuah/Gareswono: Perkutut di sisik kaki seolah olah terbelah menjadi dua seperti kaki ayam, dicondro baik dipelihara pengaruhnya mendatangkan keselamatan.
  32. Rupo Cahyo: Perkutut ulesnya cemerlang atau mengkilat, dicondro baik dipelihara pengaruhnya mendatangkan rezeki, kegembiraan dan keselamatan.
  33. Sapu Jagad: Perkutut bulu ekornya saat tumbuh terbungkus kulit ari setelah panjang normal, dicondro baik dipelihara pengaruhnya memdatangkan keselamatan.
  34. Sihwanteyan: Perkutut manggungnya ngelik bersusun, dicondro baik dipelihara mendatangkan cukup rezeki dan bisa digunakan untuk pikat.
  35. Sendang Ngembeng: Perkutut dengan dada lebar ada dua garis dari tengah tembolok, dicondro baik dipelihara pengaruhnya mendatangkan rezeki.
  36. Sengkokolo Kapipit: Perkutut dicangklakan paha terdapat bulu putih, dicondro kurang baik dipelihara pengaruhnya mendatangakan keributan dan bahaya bagi keluarga.
  37. Sirih: Perkutut dengan dada lebar ada satu garis ke belakang, dicondro baik dipelihara pengaruhnya memdatangkan keselamatan.
  38. Songgo: Perkutut di tembolok terdapat bulu putih sehelai, dicondro baik dipelihara pengaruhnya mendatangkan rezeki.
  39. Songgo Ratu/Sengkang Negoro:Perkutut di tengah tengah kepala terdapat bulu berdiri sehelai, dicondro baik dipelihara pengaruhnya mendatangkan rezeki dan kewibawaan.
  40. Satriyo Kinayungan/Mustika Raja/Cuduk: Perkutut di tengah tengah kepala terdapat bulu putih sehelai, dicondro baik dipelihara oleh pemimpin atau raja pengaruhnya mendatangkan rezeki.
  41. Songgo Buwono: Perkutut dipunggungnya terdapat bulu putih sehelai, dicondro kurang baik dipelihara pengaruhnya mendatangkan halangan.
  42. Sri Mangempel: Perkutut yang kuku jari kedua kakinya putih, dicondro baik dipelihara petani pengaruhnyamendatangkan rezeki.
  43. Sri Sedono Lutut: Perkutut yang kuku ibu jari kedua kakinya putih, dicondro baik dipelihara petani pengaruhnya memudahkan mendapatkan rezeki.
  44. Sri Kumpul/Sri Gunung: Perkutut yang tidurnya sejajar dengan tangkringan, dicondro baik dipelihara pengaruhnya memudahkan mendapatkan rezeki.
  45. Tanggapan: Perkutut manggungnya sangat keras, dicondro baik dipelihara pengaruhnya pemelihara akan berwatak sentosa sehingga dihargai orang dihormati.
  46. Tlago Tepung: Perkutut ules lurik bulu pada tembolok menyambung antara kiri dan kanan, dicondro baik dipelihara pengaruhnya mendatangkan rezeki.
  47. Udan Mas: Perkutut pada lehernya terdapat ules warna kuning mas, dicondro baik sekali dipelihara pengaruhnya mendatangkan rezeki, kegembiraan dan keselamatan.
  48. Wilis: Perkutut di kepala terdapat bulu putih sehelai, dicondro baik dipelihara oleh pemimpin atau raja pengaruhnya mendatangkan rezeki.
  49. Wisnu Wicitro: Perkutut paruh dan kuku kaki kehitam hitaman, dicondro baik dipelihara pengaruhnya memudahkan rezeki dan terkabul cita citanya.
  50. Wisnu Mangenu: Perkutut ules bulu hitam sekujur tubuh, dicondro baik dipelihara pengaruhnya memudahkan rezeki dan keselamatan.
  51. Wisnu Murti: Perkutut paruh, mata, kaki dan ules sekujur tubuh hitam, dicondro baik dipelihara raja atau pemimpin pengaruhnya menaikkan wibawa, banyak rezeki dan keselamatan.
  52. Wisnu Tinundung: Perkutut ules bulu dlemok dlemok hitam, dicondro kurang baik dipelihara pengaruhnya sering mendapatkan rintangan.
  53. Widahsono Gosta Gasti: Perkutut manggungnya bersusun susun, panjang dan halus merdu, dicondro baik dipelihara pengaruhnya memudahkan rejeki dan memudahkan terkabulnya hajat.
  54. Widonosreku: Perkutut manggungnya terdengar bersusun susun, dicondro baik dipelihara pengaruhnya pemeliharanya tercapai hajatnya dan disenangi orang.

Perkutut jawa/Perkutut Lokal

Perkutut jawa (Geopelia striata) adalah spesies burung dalam suku Columbidae, dari genus Geopelia. Burung ini merupakan jenis burung pemakan biji-bijian saja, akan tetapi tidak tertutup kemungkinan jika burung ini juga memakan serangga di habitat aslinya.

Ciri-ciri

Perkutut jawa (sering kali disebut dengan perkutut lokal) memiliki tubuh berukuran kecil (21 cm). Burung ini bertubuh ramping dan berekor panjang. Kepalanya berwarna abu-abu, dengan leher dan bagian sisi bergaris halus, dan punggung coklat dengan tepi hitam. Bulu sisi terluar ekor berwarna kehitaman dengan ujung putih. Iris dan paruh abu-abu biru, kaki merah jambu tua. Hidup berpasangan atau kelompok kecil. Perkutut jawa makan di permukaan tanah. Kadang mereka berkumpul untuk minum di sumber air. Sarangnya berbentuk datar tipis dan terbuat dari ranting-ranting. Telur berwarna putih, jumlah 2 butir. Perkutut jawa berbiak pada bulan Januari-September.

Suara perkutut Jawa relatif kecil dan tipis jika dibandingkan dengan jenis perkutut Thailand atau yang acap kali disebut dengan perkutut Bangkok.


Pemeliharaan

Pada umumnya burung perkutut yang dipelihara sebagai klangengan (peliharaan) oleh kebanyakan penghobi biasanya diberi makan hanya berupa biji-bijian saja seperti milet putih, milet merah, jewawut, gabah berukuran kecil dan sedikit ketan hitam. Terkadang ada juga penghobi yang memberi pakan tambahan berupa canary seed, biji godem dan biji sawi serta pakan ekstra untuk kebutuhan mineral berupa tulang sotong.

Untuk menjaga stamina dan mengkondisikan burung perkutut saat lomba, para penghobi biasanya memberikan jamu-jamuan atau vitamin untuk merangsang bunyi. Pemberian jamu umumnya diberikan tiga hari sebelum lomba setelah sebelumnya dimandikan terlebih dahulu dan diberi lolohan kacang hijau yang direndam dengan air panas setidaknya selama dua jam.

Untuk mandi rutin, para penghobi biasanya memandikan burung perkutut kesayangannya seminggu sekali. Terkadang untuk burung perkutut yang memiliki karakter liar, intensitas mandi bisa ditingkatkan hingga dua atau tiga kali dalam seminggu. Jika karakter liarnya sudah mereda atau hilang maka intensitas mandi ini bisa dikurangi.

Selain pemberian pakan seperti yang disebutkan di atas, burung perkutut yang dipelihara di sangkar juga memerlukan penjemuran di bawah sinar matahari langsung untuk menjaga kesehatannya. Para penghobi biasanya menjemur perkutut kesayangannya di tiang kerekan dengan ketinggian sekitar 7 meter.